Biosfer: Pengertian, Karakteristik, Penyusun, dan Cagar Biosfer
A. Pengertian Biosfer
Akan tetapi, biosfer lebih fokus kepada tempat tinggal
makhluk hidup, seperti flora dan fauna yang bertempat di daratan atau di perairan.
Dibandingkan seluruh lapisan bumi, biosfer merupakan lapisan yang paling tipis.
Lapisan biosfer hanya berkisar 9.000 meter saja. Lapisan ini menjadi tempat
sistem kehidupan dan organisasi yang kompleks. Selain itu, saat ini hanya
diketahui adanya satu biosfer yang ada di sistem tata surya, yakni biosfer
bumi.
Di planet lain belum ditemukan tanda-tanda adanya
biosfer seperti di bumi. Sebab sejauh ini, bumi adalah satu-satunya tempat yang
diketahui adanya unsur kehidupan dan menjadi tempat yang mampu mendukung
makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Tempat hidup bagi makhluk hidup
seperti manusia, hewan, dan tumbuhan uang kita tinggali saat ini, disebut
dengan habitat
B. Macam-Macam
Biosfer
Dilihat dari jenis lapisannya, biosfer dibagi menjadi
tiga jenis lapisan sebagai berikut:
1. Atmosfer
2. Litosfer
3. Hidrosfer
C. Karakteristik Biosfer
1. Fauna
·
Padang
Rumput
Pada
wilayah padang rumput, diketahui memiliki ketersediaan air yang cukup banyak.
Padang rumput merupakan habitat bagi banyak fauna, seperti binatang herbivora.
Pada area padang rumput, makhluk hidup lebih mudah mendapatkan makanannya
berupa rumput-rumputan. Selain binatang
herbivora,pada area padang rumput juga terdapat populasi hewan karnivora,
seperti singa, harimau dan lain-lain yang akan memangsa hewan herbivora
tersebut sebagai suatu rantai makanan.
·
Gurun
Wilayah gurun digambarkan berupa suatu wilayah dengan suhu yang sangat
panas dengan kandungan air yang sedikit. Pada daerah gurun perubahan suhu akan
sangat terasa. Misalnya, pada siang hari suhu udaranya bisa mencapai 50 derajat
celcius. Sedangkan pada malam hari, suhu di gurun dapat mencapai 0 derajat
celcius. Ekstrimnya suhu di gurun membuat tempat ini hanya ditempati oleh
beberapa jenis fauna tertentu, seperti ular gurun dan unta.
·
Tundra
Tundra merupakan tempat yang berbanding terbalik dengan gurun. Tundra
adalah wilayah yang diselimuti oleh daratan salju. Umumnya wilayahnya
terletak dekat dengan kutub utara yang dilapisi es abadi. Fauna yang tinggal di
kawasan tundra biasanya memiliki bulu yang tebal dan berdarah hangat.
·
Hutan Tropis
Bagi seluruh makhluk hidup, daerah tropis adalah tempat yang sangat cocok
dan bersahabat. Pada daerah tropis, curah hujan yang dimiliki sangat tinggi dan sinar matahari
juga bersinar sepanjang tahun.
·
Taiga
Taiga merupakan habitat yang cocok untuk berbagai jenis burung yang
melakukan migrasi. Proses migrasi dilakukan apabila di daerah asalnya mengalami
perubahan musim, seperti musim gugur.
·
Kutub
Daerah kutub hampir sama dengan tundra, yaitu seluruh tempatnya diselimuti
oleh salju. Kawasan kutub adalah tempat yang sangat ekstrim untuk ditempati
oleh fauna. Di daerah ini hanya terdapat beberapa fauna yang memiliki sistem
pertahanan khusus, seperti bulu yang tebal dan darah yang hangat.
·
Perairan
Fauna yang hidup di perairan dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti
bentos yang memiliki ukuran mikroskopis dan sangat kecil, bahkan tidak bisa
dilihat mata telanjang. Organisme ini hidup di dasar perairan. Kemudian pula
plankton yang sama-sama berukuran kecil. Plankton hidup mengapung di perairan
air laut mengikuti pergerakan arus air laut. Selanjutnya, terdapat juga nekton
yang bisa bergerak sendiri dengan kemampuannya. Nekton merupakan fauna seperti
ikan, serangga air dan amphibi. Kemudian neustin yang merupakan fauna yang
bertempat tinggal di permukaan air.
2. Hutan
·
Hutan Hujan
·
Hutan Musim
·
Hutan Iklim Sedang
Jenis hutan yang tersebar di daerah pantai pasifik Amerika Utara hingga ke
Washington DC. Hutan ini ditumbuhi oleh pohon-pohon yang dapat tumbuh tinggi,
seperti pohon pinus.
·
Hutan Gugur
Hutan gugur banyak menjadi habitat pohon yang tinggi, kokoh dan memiliki
daun yang lebar. Hutan ini berada di daerah yang sedikit lebih kering, namun
tetap memiliki kandungan air yang cukup banyak, meskipun tidak sebanyak hutan hujan tropis.
·
Hutan Taiga
Hutan yang berada di daerah dingin dan dekat dengan kutub. Wilayahnya
meliputi Kanada, Finlandia, Rusia dan Siberia Utara. Hutan taiga memiliki jenis
pohon dengan ukuran menjulang tinggi dan daun yang menyerupai jarum, sehingga
pohon ini tidak mengalami penguapan yang besar.
Sabana merupakan padang rumput yang memiliki
beberapa pohon kerdil yang letaknya berkelompok. Pohon di wilayah sabana tumbuh
tersebar pada lokasi yang memiliki cadangan air yang banyak.
·
Stepa
Stepa merupakan nama lain dari padang rumput. Stepa merupakan hamparan yang
ditumbhi padang rumput dan tidak ada pohon lainnya. Sebab, daerah ini memiliki
udara yang sangat kering dan cadangan air yang sedikit, sehingga hanya rumput
yang dapat tumbuh dan mampu bertahan hidup.
3. Terumbu
Karang
D.
Faktor Keanekaragaman
1. Iklim
2. Air
3. Tanah
4. Topografi
5. Manusia,
Hewan dan Tumbuhan
6. Kondisi
Geologi
7. Biotik
E. Fungsi Biosfer
1. Sumber
Makanan
2. Penelitian dan Pendidikan
3. Sarana Rekreasi
F. Cagar
Biosfer
Cagar biosfer merupakan suatu kawasan ekosistem yang keberadaannya sudah diakui oleh dunia internasional sebagai bagian dari program. Man and Biosphere – Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa. Adanya cagar biosfer bertujuan untuk mencapai keseimbangan dan melestarikan keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi dan kebudayaan.
Man and Biosphere merupakan sebuah program yang pertama kalinya
dicetuskan pada tahun 1971. Pada tahun 1976, barulah terbentuk jaringan cagar
biosfer yang diikuti oleh banyak negara setelah diadakannya KTT Bumi dan
Konvensi Keanekaragaman Hayati. Melalui program ini, cagar biosfer didorong
untuk mendukung proses implementasi konvensi keanekaragaman hayati.
Penetapan cagar biosfer sendiri
diusulkan oleh pemerintah nasional dari masing-masing negara. Kemudian usulan
tersebut diberikan kepada Sekretariat Program Man and Biosphere
UNESCO untuk kemudian ditetapkan oleh Dewan Koordinasi Internasional.
Secara
fisik, cagar biosfer terbagi menjadi tiga zona, yakni:
1.
Zona Inti
Zona inti merupakan sebuah kawasan yang
dilindungi untuk konversi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. Zona ini
hanya diperbolehkan untuk kegiatan penelitian yang tidak merusak, contohnya
seperti kegiatan pendidikan.
2.
Zona Penyangga
Zona penyangga merupakan zona yang mengelilingi
zona inti. Zona ini dimanfaatkan untuk kegiatan yang tidak mengeksploitasi
sumber daya alam, seperti rekreasi, pendidikan dan penelitian.
3.
Zona Transisi
Zona transisi merupakan zona yang mengelilingi
zona penyangga. Pada zona ini diperbolehkan untuk melakukan kegiatan
pertanian, pemukiman dan pemanfaatan lain demi kepentingan masyarakat,
ilmuwan, lembaga swadaya masyarakat dan kepentingan lainnya.
Cagar biosfer membentuk suatu
jaringan yang tersebar di seluruh dunia. Seluruh jaringan ini berkontribusi
untuk mewujudkan tujuan yang sama. Seluruh jaringan ini juga berperan sebagai
media kerjasama antar pengelola cagar biosfer. Sampai saat ini, telah tercatat
adanya 651 cagar biosfer di 120 negara yang terdistribusi dalam lima kawasan,
yakni Afrika, Eropa,
Amerika Utara, Asia
Pasifik, Kawasan Kepulauan Karibia, Amerika Latin, dan Kawasan
Arab.
Di Indonesia sendiri, terdapat cagar
biosfer yang telah diresmikan sejak tahun 1977 oleh UNESCO.
Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki beberapa cagar
biosfer, antara lain Cibodas, Pulau Komodo, Tanjung Puting dan
Lore Lindu, Pulau
Siberut, Gunung Leuser, Bukit Batu, Taman Laut
Wakotobi, Bromo Tengger, Kepulauan Selayar, dan Blombangan.
A. Faktor
yang Mempengaruhi Biosfer
1. Iklim
2. Geologi
3.
Ketinggian Tempat
4. Faktor
Biotik
Oleh sebab itu,
semakin banyak faktor biotik yang berada di sutu lingkungan biosfer tertentu,
akan meningkatkan populasi suatu organisme makhluk hidup.
Jagalah bumi kita agar tetap lestari dan kita dapat
hidup dengan nyaman di dalamnya.
SUMBER :
1. https://foresteract.com/biosfer/3/
2. https://rimbakita.com/biosfer/
Post a Comment for "Biosfer: Pengertian, Karakteristik, Penyusun, dan Cagar Biosfer"