Mengenal Gaya dan Periode dalam Sejarah Furniture: Dari Barok hingga Art Deco
Sumber: id.wikipedia.org |
Ilmuku Terbaik - Furniture adalah bagian integral dari desain interior dan telah mengalami evolusi sepanjang sejarah. Gaya dan periode dalam sejarah furniture mencerminkan perkembangan seni, budaya, dan perubahan sosial pada saat itu. Pada kali ini Ilmuku Terbaik akan membahas mengenai beberapa gaya dan periode penting dalam sejarah furniture, mulai dari Barok hingga Art Deco.
1. Barok (1600-1750)
Sumber: waterbasecoating.com |
Gaya Barok ditandai dengan keberlimpahan, kemewahan, dan keeksentrikan. Furniture pada periode ini memiliki bentuk yang simetris, ornamen yang rumit, dan detail yang berlebihan. Penggunaan bahan mewah seperti kayu mahoni dan ukiran yang rumit menjadi ciri khasnya. Contoh furniture Barok termasuk kursi dengan sandaran tinggi yang didekorasi dengan ukiran halus, meja dengan kaki bengkok, dan lemari dengan hiasan ornamen yang melimpah.
2. Rococo (1720-1770)
Sumber: deluxearter.it |
Periode Rococo merupakan kelanjutan dari Barok yang lebih lembut dan penuh dengan ornamen. Furniture Rococo menampilkan bentuk yang lebih lembut, garis melengkung dan motif ukiran yang rumit seperti daun, bunga, dan pita. Gaya ini juga dikenal dengan warna-warna lembut dan pastel. Contoh furniture Rococo termaksuk kursi dengan sandaran melengkung, meja berlapis marmer dengan kaki yang dipahat, dan cermin dengan bingkai yang dipenuhi ornamen.
3. Neoklasik (1760-1830)
Sumber: kedaimebeljati.com |
Gaya Neoklasik terinspirasi oleh senin dan arsitektur Yunani dan Romawi kuno. Furniture Neoklasik menampilkan garis yang lebih sederhana, simetris, dan proporsi yang seimbang. Bahan seperti kayu mahoni dan marmer digunakan dengan pahatan yang lebih ringan. Contoh furniture Neoklasik termasuk meja dengan kaki yang tegak, kursi dengan sandaran datar dan ukiran geometris, serta bufet dengan hiasan kolom-kolom Yunani.
Baca Juga : Sejarah Desain Klasik
4. Victoria (1873-1901)
Sumber: brambelfurniture.com |
Periode Victoria dipengaruhi oleh masa pemerintahan Ratu Victoria di Inggris. Furniture Victoria mencerminkan kekayaan, keberlanjutan, dan detail yang rumit. Desain dari gaya ini berlebihan dengan hiasan ukiran, motif floral, dan bahan seperti kayu ek dan mahkota. Contoh furniture Victoria termasuk sofa dengan kaki melengkung dan bantal berenda, meja kerja dengan laci dan ukiran halus, serta lemari pakaian dengan kaca ornamen ukiran.
5. Art Nouveau (1890-1910)
Sumber: newel.com |
Gaya Art Nouveau menekankan pada keindahan organik dan bentuk-bentuk alami. Furniture Art Nouveau memiliki garis-garis melengkung yang mengalir, motif alam seperti bunga, daun, dan serangga, serta penggunaan material baru seperti logam dan kaca. Contoh furniture Art Nouveau termasuk meja dengan kaki yang melengkung dan ornamen organik, kursi dengan punggung yang terbuka dan hiasan melengkung, serta lampu gantung dengan bentuk-bentuk organik.
6. Art Deco (1920-1939)
Sumber: pinterest.com |
Gaya Art Deco mencerminkan semangat modernitas, kemewahan, dan kesederhanaan geometris. Furniture Art Deco menampilkan garis-garis yang tegas, bentuk geometris, dan kombinasi bahan seperti kayu, loga, dan kaca. Desainnya sering kali bersifat simetris dan mengedepankan kesan futuristik. Contoh furniture Art Deco termasuk meja dengan permukaan melengkung dan dekorasi geometris, kursi dengan bentuk kotak dan lapisan kulit, serta lemari dengan panel kayu dan aksen logam.
Baca Juga: Sejarah Perkembangan Furniture di Dunia
Kesimpulan
Dengan mengenal gaya dan periode dalam sejarah furniture, Anda dapat mengapresiasi keunikan dan keindahan setiap era dalam desain interior. Memahami karakteristik, bahan, dan detail dari setiap gaya dapat membantu Anda memilih furniture yang sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda.
Post a Comment for "Mengenal Gaya dan Periode dalam Sejarah Furniture: Dari Barok hingga Art Deco"